FANATISME



Why everyone have a nature fanatic???



Pasti semua orang mempunyai idola, pasti semua orang akan melakukan apapun untuk idolanya,pasti sebagian orang tahu kebiasaan kebiasaan yang dilakukan idolanya, semua orang berhak kok mempunyai idola.

Ada satu dalam diri manusia yang sangat sulit untuk dihilangkan yaitu "FANATISME". Untuk yang belum tahu FANATISME, FANATISME adalah perilaku yang menunjukan ketertarikan terhadap sesuatu. 

Menurut gue FANATISME adalah salah satu sifat buruk dalam diri manusia, kenapa? Karena biasanya orang FANATIK tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, dan gue curiga orang FANATIK tidak mau tahu kalau idolanya salah, Sifat FANATISME akan mengubah pandangan RASIONAL menjadi IRASIONAL. Orang yang FANATIK biasanya susah untuk dipengaruhi karena mereka meyakini apa yang dilakukan idolanya, padahal pada kenyataanya mereka tidak paham. Sifat FANATIK berpotensi menimbulkan konflik karena orang FANATIK tidak mau mendengarkan kririk dari orang lain, karena orang FANATIK tidak mau mendengarkan OPINI dari orang lain yang dianggap bertentangan dengan apa yang dicintainya. dimata orang yang FANATIK adalah "IDOLA GUE 100% BENAR". 

Jujur gue juga punya idola, tapi gue tidak terlalu FANATIK, gue masih bisa kok bedain mana yang benar dan mana yang salah dalam idola gue, gue juga masih bisa dengerin opini orang terhadap orang yang gue idolakan.

Filusuf Winston Churchil berpendapat bahwa "Orang yang mempunyai sifat FANATIK tidak akan merubah pola pikir dan tidak akan merubah haluanya".

Balik lagi setiap orang berhak kok punya idola, setiap orang berhak kok mencintai sesuatu, dan gue gak melarang orang mempunyai idola, gue saranin gak usahlah terlalu FANATIK, kalian harus bisa bedain mana yang patut ditiru mana yang harus dibuang, mana yang benar dan mana yang salah. Pandangan yang IRASIONAL juga harus dirubah kembali menjadi IRASIONAL. walau bagamanapun sifat FANATIK itu sifat yangt buruk dan harus harus dihilangkan dalam diri manusia.

THE INDONESIAN KIDS




Jadi ceritanya kemarin gue diajak kewarung kopi sama temen gue, gue pergi dan sampai sana, gue kaget ternyata banyak anak - anak SMP yang sibuk mainin gadget masing - masing, karena gue kepo gue lihat ternyata sedang chatingan sama teman sebelahnya, dalam hati gue "KOK IDIOT BANGET" jujur gue gak habis pikir dengan anak zaman sekarang karena lebih mentingin interaksi lewat media sosial ketimbang secara langsung, walaupun tidak semua anak zaman sekarang begitu tapi populasinya cukup banyak dan lumayan buat gregetan. Entah kenapa anak zaman sekarang susah banget buat sosialisasi secara langsung dengan orang lain, jangankan bersosialisasi sekedar menyapap orang lain, guru, tetangga, bahkan ngobrol dengan orang tuapun kayaknya jarang. anak zaman sekarang lebih mentingin menghindar dengan kontak sosial ketimbang bersosialisasi. Seharusnya di usia mereka harus banyak bersosialisasi minimal menyapa orang yang mereka kenal karena bagaimanapun pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Gue juga kadang ngerasa heran sama anak zaman sekarang yang megang gadget canggih tapi gak ngerti cara pakainya, jujur gue punya temen begitu, HP canggih, laptop spek dewa tapi masih kagak ngerti yang namanya Microsoft Word, Gue tanya katanya cuma ngejar gengsi dengan teman - temanya, berarti dugaan gue bener anak zaman sekarang lebih mentingin gengsi.

Setalah nongkrong cukup lama ternyata lama kelamaan populasi warung tersebut makin banyak, yang buat gue kaget ternyata kebanyakan mereka masih SMP dan SMA yang pulang baru sekolah, Gue pikir mereka cuman nongkrong - nongkrong aja ternyata mereka merokok, padahal gue kewarung cuman beli es sama jajan doang.Dulu waktu gue seusia ada sih temen gue yang udah ngerokok tapi populasinya gak sebanyak sekarang. Kayaknya bagi yang punya warung jadi dilema satu sisi gak pengen lihat diusia mereka merokok tapi disatu sisi lainya gak pengen warungnya sepi. Dan masih mending juga kalau beli rokok dengan uang sendiri lah ini pakai duit orang tua meraka, dan gue curiga kayaknya diantara mereka ada yang bela - balain buat curi duit orang tua mereka.

Jujur gue gak ada masalah dengan mereka "yang merokok" karena itu mereka itu hak mereka, tapi cukup kaget lihat mereka karena tidak seharusnya seusia mereka merokok. Gue gak cuman lihat apa yang dipegang tapi gue juga lihat apa yang dikatakan, gue kira warung kopi adalah tempat paling demokratis didunia, ternyata dengan anak anak ini warung kopi juga dijadikan tempat untuk gosip temen - temenya disekolah dan guru mereka juga gak lepas dari oborolan mereka, mending kalau bahasanya sopan lah ini KATA - KATA KASAR, NAMA BINATANG dan ALAT KELAMIN dibawa bawa.

Entah kenapa anak jaman sekarang tidak mau tau dengan kondisi lingkungan gue curiga tingkat kesopanan anak zaman sekarang menurun bahkan tidak ada, jangankan dengan orang tua dan guru dengan sebayanya aja gak mau sopan. Mungkin faktor lingkungan dan orang tua jadi seperti itu, misalnya jika kedua orang tua mereka kerja, jadi anak cari pelampiasan dengan temenya,Yang harus diingat adalah tidak semua dilingkungan sekitar adalah orang baik dan tidak semua orang jelek.Gue gak ngerti juga reaksi orang tua mereka lihat anaknya pulang sekolah gak langsung pulang, liat anaknya ngerokok, dan bisa berbahasa KOTOR.

Mungkin di era zaman sekarang kita harus mulai terbiasa dengan anak yang bisa ngomong kasar didepan orang tua, terbiasa melihat dijalanan banyak anak kecil yang udah beranai ngerokok, dan terbiasa anak yang anti sosial dan sibuk mainin gadget, jangan jadikan anak jadi "IDIOT" karena rasa suka yang berlebihan pada gadget jadi lupa kalau manusia adalah MAKHLUK SOSIAL. bukan gue ngelarang anak jadi melek teknologi tapi juga harus ngerti kapasitasnya jadi MAKLUK SOSIAL.

"MEDIA"







Kali ini gue mau bahas tentang hal sepele tapi bisa merubah PRESPEKTIF orang terhadap orang lain, kelompok/golongan, atau yang lebih parah adalah merubah pandangan terhadap agama lain. Yang gue maksud disini adalah " MEDIA ".

Media adalah segala bentuk/wadah yang digunakan untuk menyalurkan informasi atau pesan yang ingin disampaikan jurnalis kepada pembaca, penonton dan pendengar. Bentuk media ada dua yaitu media cetak dan media digital, media cetak misalnya, majalah dan koran, kemudian media digital misalnya TV dan Internet.

Jadi ceritanya akhir - akhir ini gue gak suka dengan "MEDIA" yang menyimpang dari tujuan utama sebuah media seharusnya, karena akhir -  akhir ini media sering disalahgunakan misalnya demi kepentingan politik, propaganda, menyebarkan isu sara, dan tidak netral. karena pada dasarnya sifat media harus bersifat NETRAL dan AKURAT. Dan gue juga suka dengan media yang tidak mana berita yang harus diliput atau tidak, yang harus dipublish atau tidak, karena akhir akhir ini gue lihat banyak banget berita gak penting yang bertebaran di beranda facebook gue, masih banyak kok berita yang harusnya dipublish misalnya Kemisikinan, Kesenjangan Sosial, dan tingkat kejombloan di indonesia yang makin hari makin meningkat, siapa tau setelah itu ada yang dapat jodoh setelah berita itu di publish, dapat pahala, gak itu gak penting.

Media harusnya membangun sebuah berita berdasarkan FAKTA bukan berdasarkan OPINI, kesalahan media di Indonesia tidak ingin tahu dengan kenytaan yang ada di lapangan, dampaknya adalah reaksi orang jadi berbeda - beda ada yang PRO ada yang KONTRA padahal FAKTA itu cuman satu baik itu salah atau benar. Tips dari gue kalau lihat berita di TV matiin suaranya aja, dan yang kalian lihat cuman teksnya aja dan itu FAKTA, misal BANJIR BESAR DI BANDUNG itu FAKTANYA bisanya kalau kalian gak matiin suaranya dipelintir sama MEDIA jadi BANJIR BESAR DIBANDUNG AKIBAT KEGAGALAN KEPIMPINAN JOKOWI, sangat teramat jahat media kebanyakan zaman sekarang.. 

Komentar netizen juga berbeda - beda ada yang membela dan ada juga menebar benih benih kebencian, gue  gak tau kenapa orang - orang lebih condong untuk berkomentar buruk daripada komentar yang baik - baik, gue curiga orang yang ingin menyampaikan kebenaran gak ada motovasi lebih dan takut dibully orang - orang yang berego tinggi dan tidak mau menerima FAKTA yang benar.

Sangat susah untuk menemukan media yang 100% NETRAL, Bukan rahasia umum jika kebanyakan media di Indonesia punya backingan politik. Media di Indonesia selalu menawarkan RACUN dan PENAWAR. misalnya media A membela si A kemudian menjelek - jelekan si B dan Media B membela si B dan menjelek - jelakan si A, begitu terus. Bukan sebagai penengah malah terkesan provokatif.

Gak bisa dipungkiri " MEDIA " di Indonesia saat ini sangat amat buruk, gue berharap bisa nemu " MEDIA" yang bener - bener NETRAL, peduli terhadap KUALITAS apa yang beritakanya, dan bebas dari kepentingan POLITIK dibelakangnya. Dan gue juga berharap masyrakat bisa bedakan mana berita yang dibangun melalui FAKTA dan mana yang dibangun dengan OPINI, dan masyarakat jangan mudah berita yang mengadudomba dengan bentuk  PROVOKASI.